Kamis, 28 Januari 2016


Langkah Jitu Transformasi PT Indosat Ooredoo


Persaingan dalam dunia telekomunikasi khususnya bidang seluler, kita rasakan begitu ketat. Tiga operator besar yang ada di Indonesia, yaitu: Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat, semakin unjuk gigi dalam merayu para konsumennya. Telkomsel yang memiliki jaringan paling luas,1 XL Axiata yang melakukan merger dengan Axis, kemudian Indosat yang telah bertransformasi menjadi PT Indosat Ooredoo, menjadikan kita selaku konsumen kebingungan dalam menentukan SIM Card mana yang harus kita pilih dari ke-3 operator besar tersebut. Terutama dengan munculnya jaringan 4G, yang membuat ke-3 operator itu semakin menunjukan ketatnya persaingan mereka. Namun pada kesempatan ini, saya merasa tertarik untuk membahas salah satu operator yang baru saja akhir tahun kemarin melakukan transformasi dari PT Indosat Tbk menjadi PT Indosat Ooredoo. Pembahasan yang akan saya ulas disini mengenai tepat tidaknya PT Indosat Ooredoo melakukan transformasi yang didasarkan  pada efisien tidaknya kinerja PT Indosat Ooredoo sebelum melakukan transformasi.

Berpedoman pada materi kuliah pertemuan ke-2 Teori Organisasi Umum 2, efisiensi itu merupakan perbandingan terbalik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh (output) dengan kegiatan yang dilakukan dalam penggunaan sumber - sumber & waktu (input). 2

 

Efisiensi merupakan syarat atau ukuran pelaksanaan kerja yang paling tepat sehingga O&M sebagai bantuan teknis dan praktis dalam pelaksanaan fungsi manajemen bisa berjalan lancar yaitu pemaksimalan manfaat sumber-sumber yang dimiliki.2 Dibawah ini terdapat 6 syarat tercapainya efisiensi yang akan dijadikan sebagai tolak ukur efisien tidaknya PT Indosat Ooredoo sebelum melakukan transformasi.

Syarat-syarat tercapainya efesiensi:2

1.     Berhasil guna (efektif)
Berhasil guna (efektif) memiliki pengertian bahwa kegiatan perusahaan telah dilaksanakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai waktu yang ditetapkan tanpa mengabaikan kualitas.2 Untuk membuktikan efektif tidaknya PT Indosat Ooredoo, saya mengambil tolak ukur pertumbuhan bisnis operator tersebut di tahun 2014. Hal tersebut dikarenakan Laporan Tahunan yang dipublikasikan terakhir di situs resminya, yaitu Laporan Tahun 2014.
Berdasarkan informasi dari salah satu media, operator seluler ini memprediksi pertumbuhan bisnis seluler mereka sampai akhir tahun 2014 berkisar 1%-1,5% dari tahun lalu.3 Jika pertumbuhan bisnisnya mengacu pada pendapatan mereka, dimana pendapatan PT Indosat Ooredoo pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 23.855,27 (milyar)4 sementara pada tahun 2014 pendapatannya sebesar Rp 24.085,10 (milyar)4  atau jika di persentasekan kenaikan pendapatan mereka hanya 0.96 %, tidak sesuai dengan target mereka yakni berkisar 1% - 1,5 %. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa PT Indosat Ooredoo di Tahun 2014 masih belum efektif dalam pencapaian target mereka.

2.     Ekonomis
Dalam usaha pencapaian efektif maka biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu, ruangan dan lain-lain telah digunakan dengan tepat sesuai dengan perencanaan sehingga tidak terjadi pemborosan, penyelewengan dan korupsi.2 Untuk menghindari pemborosan, penyelewengan, dan korupsi pada tubuh PT Indosat Ooredoo, maka PT Indosat Ooredoo menyusun laporan-laporan keuangan yang kemudian di publikasikan secara umum pada situs resminya. Selain laporan keuangan, di susun juga Laporan Tahunan yang berisi Ikhtisar, Laporan Manajemen, Profil Perusahaan, Tinjauan Usaha, Analisa dan Pembahasan Manajemen, Faktor-Faktor Resiko, Tata Kelola Perusahaan,  Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan, Data Perusahaan, dan Laporan Keberlanjutan. Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan tersebut merupakan bukti transparansi dari Dewan Direksi PT Indosat Ooredoo.


3.     Pelaksanaan kerja dapat dipertanggungjawabkan
Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, PT Indosat Ooredoo terus berusaha membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja benar-benar di buat se objektif mungkin, yang mencerminkan fakta sesusungguhnya, dengan membuat report - report yang dipublikasikan dalam situs resminya sebagai bukti pengeluaran -  pengeluaran yang telah dilakukan dalam bentuk Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan PT Indosat Ooredoo.

Laporan Keuangan PT Indosat Ooredoo dilaporkan pada jangka waktu tri wulan. Namun sayangnya, untuk laporan keuangan tri wulan ke-4 tahun 2015, sampai saat ini masih belum dipublikasikan di situs resminya. Oleh karena itu, saya mengacu pada Laporan Keuangan Tri Wulan ke-1 s/d ke-3 tahun 2015.5 Berikut saya rangkum Laporan Keuangan perusahaan tersebut ke bentuk tabel seperti di bawah ini:

Ikhtisar Keuangan
Tahun 2015
Tri Wulan 1
(Juta)
Tri Wulan 2 (Juta)
Tri Wulan 3 (Juta)
Pendapatan
 Rp               6.092.970,00
 Rp  12.619.964,00
 Rp  19.581.537,00
Beban
 Rp              (5.591.088,00)
 Rp (11.580.021,00)
 Rp (17.693.566,00)
Laba Usaha
 Rp                  501.882,00
 Rp    1.039.943,00
 Rp    1.887.971,00
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan
 Rp                 (551.032,00)
 Rp      (892.484,00)
 Rp   (1.652.917,00)
Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatibusikan kepada pemilik perusahaan
Rp                 (426.826,00)
Rp      (666.526,00)
Rp   (1.014.103,00)
Laba (rugi) per saham dasar yang diatibusikan kepada pemilik perusahaan
 Rp                          (83,84)
 Rp             (135,04)
 Rp             (206,54)
 
Berdasarkan Laporan Keuangan tersebut, pendapatan PT Indosat Ooredoo terus meningkat, terutama terjadi peningkatan yang signifikan pada Tri Wulan Ke-2 yaitu sebesar Rp  12.619,96 (milyar) atau meningkat 107,12% dari tri wulan sebelumnya. Namun kenaikan tersebut diikuti dengan beban yang semakin bertambah sebesar Rp 11.580,02 (milyar) atau meningkat 107.11% dari tri wulan sebelumnya. Peningkatan pendapatan dan beban pada Tri Wulan ke-2, menghasilkan laba usaha sebesar Rp    1.039,94 (Milyar) atau 107,2% dari laba usaha sebelumnya. Kenaikan Laba Usaha tersebut sayangnya diikuti juga dengan terus naiknya kerugian mereka. Mengacu pada Laba – Rugi perusahaan, dimana kerugian malah semakin meningkat pada tiap Tri Wulan. Rata – rata kerugian yang di derita PT Indosat Ooredoo adalah sebesar 57,01% di Tahun 2015 sampai akhir Bulan September. 

Sementara itu, Laporan Tahunan PT Indosat Ooredoo tahun 2015 belum dipublikasikan di situs resminya, sehingga saya mengacu pada Laporan Tahunan PT Indosat Ooredoo Tahun 2014, 2013, dan 2012. Di bawah ini merupakan perbandingan Laporan Tahuan PT Indosat Ooredoo Tahun 2014, 2013, dan 2012 terkait keuangan mereka. 

 
Gambar 1 Perbandingan Ikhtisar Laporan Tahunan 4

Berdasarkan Ikhtisar Laporan Tahunan PT Indosat Ooredoo, dari tahun ke tahun terjadi penurunan pada Laba Usaha dengan rata-rata penurunan sebesar (54,4%). Itulah yang menyebabkan PT Indosat Ooredoo mengalami kerugian (363,70) dalam rupiah penuh. Namun kerugian tersebut tidak separah yang dialami pada tahun 2013 yaitu sebesar (511,97) dalam rupiah penuh. Berbanding terbalik ketika Pada Tahun 2012, PT Indosat Ooredoo memperoleh keuntungan sebesar 69,03 dalam rupiah penuh.

4.     Pembagian kerja yang nyata
Dalam pembagian kerja harus didasarkan pada kemampuan masing-masing individu yaitu benar-benar berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang tersedia.2 Terkait pembagian kerja ini, PT Indosat Ooredoo telah membagi pekerjaan sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Berdasarkan pada struktur organisasi PT Indosat Ooredoo yang tercantum dalam Laporan Tahunan 2014, struktur organisasi di bawah Pak Alexander Rusli sebagai Direktur Utama & Chief Executive Officer terdapat Direktur & Chief beserta grup nya masing - masing. Dibawah ini merupakan struktur organisasi PT Indosat Ooredoo pada Tahun 2014 yang diperoleh dari Laporan Tahunan 2014 PT Indosat Ooredoo. 4

Direktur Utama
Direktur & Chief
Group
Direktur Utama & Chief Executive Officer
(ALEXANDER RUSLI)
Chief Marketing Officer (Loong Tuck Weng)
Group Product & Segment Management
Group Data & Value Added Services
Group Marketing Communications
Group CRM & Customer Experience
Group Business Intelligence
Direktur Independen & Chief Sales & Distribution Officer
(Joy Wahjudi)
Group Channel Management
Head of Jabotabek
Head of Central & West Java
Head of East Java & Bali Nusra
Head of Sumatera
Head of Kalimantan & Sumapa
Direktur & Chief Wholesale & Enterprise Officer
Group Enterprise
Group Wholesale & Interconnection
Group Customer Operations
Direktur & Chief Technology Officer
(John Martin Thompson)
Chief Information Officer
Group CTO Office
Group Network Engineering & Optimization
Group Network Deployment
Group Network Operations
Group Operation Demand
Group Tower Management
Direktur & Chief Financial Officer
(Curt Stefan Carlsson)
Group Finance Business Partner
Group Revenue Management & Assurance
Group Investor Relations & Corporate Secretary
Group Sourcing
Group Risk Management & ICFR
Group Finance Shared Services
Group Asset Management
Chief Human Resources Officer
(Ripy R.H. Mangkoesoebroto)
Group HRBP Commercial & Technology
Group HRBP Subsidiary, Digital & Enterprise
Group Talent Management
Group HR Shared Services
Chief Corporate Services Officer
(Indar Atmanto)
Group Corporate Communications
Group Government Relations
Group Facilities Management Services
Chief Strategy & Planning Officer (Prashant Gokarn)
Group Corporate Planning & Analysis
Chief Digital Services Officer
Group Digital Business & CommercialDevelopment
Group Mobile Financial Services
Group Customer Experience Project

Group Internal Audit

Group Legal

 
Bagian marketing berbeda grup dengan bagian Teknologi, begitu hal nya dengan bagian Sales dan Audit, sehingga Struktur Organisasi PT Indosat Ooredoo dalam pembagian kerja PT Indosat Ooredoo sesuai dengan kemampuannya masing – masing.

5.     Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab
Antara wewenang dan tanggung jawab harus terjadi keseimbangan, jangan sampai wewenang lebih besar atau sebaliknya. PT Indosat Ooredoo selain memiliki Dewan Direksi & Chief, perusahaan tersebut memiliki Dewan Komisaris.2 Tanggung jawab Dewan Komisaris adalah mengawasi dan memantau jalannya kepengurusan Perusahaan, dan melapor kepada Pemegang Saham di Rapat Umum. Dewan Komisaris bukan seorang pejabat eksekutif Indosat, berbeda dengan jajaran Dewan Direksi yang merupakan pejabat eksekutif nya. Dewan Direksi memiliki tanggung jawab dalam memimpin dan mengurus Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sejalan dengan tujuan Perusahaan. Sebagaimana dapat kita lihat pada Struktur Tata Kelola Dewan Komisaris & Dewan Direksi.  
 
Gambar 2 Struktur Tata Kelola Dewan Komisaris & Dewan Direksi 4

6.     Prosedur kerja yang praktis
Untuk menegaskan bahwa O&M merupakan kegiatan praktis, maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan haruslah merupakan kegiatan-kegiatan operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancar dan tidak hanya berhenti sebagai konsep-konsep teoritis di atas kertas saja O&M menunjukan kegiatan ilmiah dan praktis yang urutan tahap demi tahap mencerminkan asal pekerjaan, kemana akan diteruskan dan kapan selesainya.2

PT Indosat Ooredoo dinilai telah praktis dalam melaksanakan perosedur kerja, karena hasil kinerja PT Indosat Ooredoo yang diawali dengan gerak perlahan, Indosat mulai melihat momentum pada tahun 2014 seiring selesainya sebagian besar program modernisasi jaringan yang telah dimulai sejak tahun 2013. Program ini, yang bertujuan mengganti dan memodernisasi aset jaringan yang ada, menjadi landasan utama program Indosat untuk bersaing. Pada paruh pertama tahun 2014 sebagian pencapaian tertunda, karena kualitas dari jaringan baru yang belum selesai. Hal ini menyebabkan pelanggan berkurang, tetapi hasil yang dicapai pada paruh kedua tahun 2014 membuktikan asumsi kami. Terjadi percepatan pertumbuhan pendapatan seiring peningkatan yang dialami pelanggan. 4


Berkaca pada keenam syarat – syarat tercapainya efisiensi, yang menjadi sorotan adalah kerugian yang selalu di derita PT Indosat Ooredoo dalam tiga tahun belakangan ini, maka melakukan transformasi PT Indosat Tbk menjadi PT Indosat Ooredoo dinilai menjadi langkah yang paling jitu untuk menaikan performa dan mendongkrak PT Indosat Ooredoo dalam mewujudkan mimpinya menjadi perusahaan telekomunikasi No.1 untuk 3 tahun kedepan. Sebagaimana dikatakan Pak Alexander Rusli dalam acara peluncuran identitas barunya di Kantor Pusat PT Indosat, Jakarta, Kamis (19/11/2015), "Dalam tiga tahun kami akan jadi operator digital nomor satu. Kami ingin menjadi nomor satu pendapatan digital, nomor satu merek digital, dan nomor satu pilihan digital bagi pelanggan,". 6
Penambahan nama Ooredoo tersebut, menjadikan identitas PT Indosat Ooredoo semakin jelas sebagai bagian dari Ooredoo Group yang kantor pusatnya berada di Qatar. Sehingga selain meramaikan persaingan operator telekomunikasi di negri ini, PT Indosat Ooredoo bisa ikut meramaikan juga persaingan operator telekomunikasi di kancah global. Oleh karena itu, bisa mendongkrak keuangan mereka dalam menghasilkan keuntungan yang positive.

1 Ditjen PPI , “Perkembangan Jumlah  BTS”, [Internet], [diakses 28/1/2016],   http://statistik.kominfo.go.id/site/searchKonten?iddoc=1351

2 Materi Kuliah TOU 2 MINGGU_2, “Efisiensi”

3 Merlinda Riska, “Target bisnis Indosat kalem saja”, [Internet], [diakses 28/1/2016],   http://industri.kontan.co.id/news/target-bisnis-indosat-kalem-saja

4 PT Indosat Ooredoo, “Laporan Tahunan”, [Internet], [diakses 25/01/2016],   http://indosatooredoo.com/id/investor-relation/informasi-keuangan/laporan-tahunan

5 PT Indosat Ooredoo, “Laporan Keuangan”, [Internet], [diakses 25/01/2016],   http://indosatooredoo.com/id/investor-relation/informasi-keuangan/laporan-keuangan

6 Achmad Rouzni Noor II, “Target 3 Tahun Indosat Ooredoo: Operator Digital No.1”, [Internet], [diakses 28/01/2016],   http://inet.detik.com/read/2015/11/19/162456/3075585/328/target-3-tahun-indosat-ooredoo-operator-digital-no1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar