Langkah Jitu Transformasi PT Indosat Ooredoo
Persaingan dalam
dunia telekomunikasi khususnya bidang seluler, kita rasakan begitu ketat. Tiga
operator besar yang ada di Indonesia, yaitu: Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat,
semakin unjuk gigi dalam merayu para konsumennya. Telkomsel yang memiliki
jaringan paling luas,1 XL Axiata yang melakukan merger dengan Axis, kemudian
Indosat yang telah bertransformasi menjadi PT Indosat Ooredoo, menjadikan kita
selaku konsumen kebingungan dalam menentukan SIM Card mana yang harus kita
pilih dari ke-3 operator besar tersebut. Terutama dengan munculnya jaringan 4G,
yang membuat ke-3 operator itu semakin menunjukan ketatnya persaingan mereka.
Namun pada kesempatan ini, saya merasa tertarik untuk membahas salah satu
operator yang baru saja akhir tahun kemarin melakukan transformasi dari PT
Indosat Tbk menjadi PT Indosat Ooredoo. Pembahasan yang akan saya ulas disini
mengenai tepat tidaknya PT Indosat Ooredoo melakukan transformasi yang
didasarkan pada efisien tidaknya kinerja
PT Indosat Ooredoo sebelum melakukan transformasi.
Berpedoman pada materi kuliah pertemuan ke-2
Teori Organisasi Umum 2, efisiensi itu merupakan perbandingan terbalik atau
rasionalitas antara hasil yang diperoleh (output) dengan kegiatan
yang dilakukan dalam penggunaan sumber - sumber & waktu (input). 2
Efisiensi merupakan syarat atau ukuran
pelaksanaan kerja yang paling tepat sehingga O&M sebagai bantuan teknis dan
praktis dalam pelaksanaan fungsi manajemen bisa berjalan lancar yaitu
pemaksimalan manfaat sumber-sumber yang dimiliki.2 Dibawah
ini terdapat 6 syarat tercapainya efisiensi yang akan dijadikan sebagai tolak
ukur efisien tidaknya PT Indosat Ooredoo sebelum melakukan transformasi.
Syarat-syarat tercapainya efesiensi:2
1. Berhasil guna
(efektif)
Berhasil guna (efektif) memiliki pengertian bahwa kegiatan perusahaan telah
dilaksanakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai waktu yang
ditetapkan tanpa mengabaikan kualitas.2 Untuk membuktikan efektif tidaknya PT
Indosat Ooredoo, saya mengambil tolak ukur pertumbuhan bisnis operator tersebut
di tahun 2014. Hal tersebut dikarenakan Laporan Tahunan yang dipublikasikan terakhir
di situs resminya, yaitu Laporan Tahun 2014.
Berdasarkan
informasi dari salah satu media, operator seluler ini memprediksi pertumbuhan
bisnis seluler mereka sampai akhir tahun 2014 berkisar 1%-1,5% dari tahun lalu.3 Jika
pertumbuhan bisnisnya mengacu pada pendapatan mereka, dimana pendapatan PT
Indosat Ooredoo pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 23.855,27 (milyar)4
sementara pada tahun 2014 pendapatannya sebesar Rp 24.085,10 (milyar)4 atau jika di
persentasekan kenaikan pendapatan mereka hanya 0.96 %, tidak sesuai
dengan target mereka yakni berkisar 1% - 1,5 %. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa PT Indosat Ooredoo di Tahun 2014 masih belum efektif dalam
pencapaian target mereka.
2. Ekonomis
Dalam usaha pencapaian
efektif maka biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu, ruangan dan
lain-lain telah digunakan dengan tepat sesuai dengan perencanaan sehingga tidak
terjadi pemborosan, penyelewengan dan korupsi.2 Untuk menghindari pemborosan,
penyelewengan, dan korupsi pada tubuh PT Indosat Ooredoo, maka PT Indosat
Ooredoo menyusun laporan-laporan keuangan yang kemudian di publikasikan secara
umum pada situs resminya. Selain laporan keuangan, di susun juga Laporan
Tahunan yang berisi Ikhtisar, Laporan Manajemen, Profil Perusahaan, Tinjauan
Usaha, Analisa dan Pembahasan Manajemen, Faktor-Faktor Resiko, Tata Kelola
Perusahaan, Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan Laporan Keuangan, Data Perusahaan, dan Laporan Keberlanjutan.
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan tersebut merupakan bukti transparansi dari
Dewan Direksi PT Indosat Ooredoo.
3. Pelaksanaan kerja
dapat dipertanggungjawabkan
Sebagai salah satu
perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, PT Indosat Ooredoo terus
berusaha membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja benar-benar di buat se
objektif mungkin, yang mencerminkan fakta sesusungguhnya, dengan membuat report
- report yang dipublikasikan dalam situs resminya sebagai bukti pengeluaran
- pengeluaran yang telah dilakukan dalam
bentuk Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan PT Indosat Ooredoo.
Laporan Keuangan PT Indosat
Ooredoo dilaporkan pada jangka waktu tri wulan. Namun sayangnya, untuk laporan
keuangan tri wulan ke-4 tahun 2015, sampai saat ini masih belum dipublikasikan
di situs resminya. Oleh karena itu, saya mengacu pada Laporan Keuangan Tri Wulan
ke-1 s/d ke-3 tahun 2015.5 Berikut saya rangkum Laporan Keuangan perusahaan
tersebut ke bentuk tabel seperti di bawah ini:
Ikhtisar Keuangan
|
Tahun 2015
|
||
Tri Wulan 1
(Juta)
|
Tri Wulan 2 (Juta)
|
Tri Wulan 3 (Juta)
|
|
Pendapatan
|
Rp 6.092.970,00
|
Rp 12.619.964,00
|
Rp 19.581.537,00
|
Beban
|
Rp (5.591.088,00)
|
Rp (11.580.021,00)
|
Rp (17.693.566,00)
|
Laba Usaha
|
Rp 501.882,00
|
Rp
1.039.943,00
|
Rp
1.887.971,00
|
Laba (Rugi) Sebelum
Pajak Penghasilan
|
Rp (551.032,00)
|
Rp
(892.484,00)
|
Rp
(1.652.917,00)
|
Laba (rugi) tahun
berjalan yang dapat diatibusikan kepada pemilik perusahaan
|
Rp (426.826,00)
|
Rp (666.526,00)
|
Rp (1.014.103,00)
|
Laba (rugi) per
saham dasar yang diatibusikan kepada pemilik perusahaan
|
Rp (83,84)
|
Rp (135,04)
|
Rp (206,54)
|
Berdasarkan Laporan Keuangan
tersebut, pendapatan PT Indosat Ooredoo terus meningkat, terutama terjadi
peningkatan yang signifikan pada Tri Wulan Ke-2 yaitu sebesar Rp 12.619,96 (milyar) atau meningkat 107,12% dari tri wulan sebelumnya. Namun kenaikan
tersebut diikuti dengan beban yang semakin bertambah sebesar Rp 11.580,02 (milyar) atau meningkat 107.11% dari tri wulan sebelumnya. Peningkatan
pendapatan dan beban pada Tri Wulan ke-2, menghasilkan laba usaha sebesar Rp 1.039,94 (Milyar) atau 107,2%
dari laba usaha sebelumnya. Kenaikan Laba Usaha tersebut sayangnya diikuti juga
dengan terus naiknya kerugian mereka. Mengacu pada Laba – Rugi perusahaan,
dimana kerugian malah semakin meningkat pada tiap Tri Wulan. Rata – rata
kerugian yang di derita PT Indosat Ooredoo adalah sebesar 57,01% di
Tahun 2015 sampai akhir Bulan September.
Sementara itu, Laporan Tahunan PT Indosat Ooredoo tahun 2015 belum
dipublikasikan di situs resminya, sehingga saya mengacu pada Laporan Tahunan PT
Indosat Ooredoo Tahun 2014, 2013, dan 2012. Di bawah ini merupakan perbandingan
Laporan Tahuan PT Indosat Ooredoo Tahun 2014, 2013, dan 2012 terkait keuangan
mereka.
Gambar 1 Perbandingan
Ikhtisar Laporan Tahunan 4
Berdasarkan Ikhtisar Laporan
Tahunan PT Indosat Ooredoo, dari tahun ke tahun terjadi penurunan pada Laba
Usaha dengan rata-rata penurunan sebesar (54,4%). Itulah yang
menyebabkan PT Indosat Ooredoo mengalami kerugian (363,70) dalam rupiah
penuh. Namun kerugian tersebut tidak separah yang dialami pada tahun 2013 yaitu
sebesar (511,97) dalam rupiah penuh. Berbanding terbalik ketika Pada
Tahun 2012, PT Indosat Ooredoo memperoleh keuntungan sebesar 69,03 dalam
rupiah penuh.
4. Pembagian kerja
yang nyata
Dalam pembagian kerja harus
didasarkan pada kemampuan masing-masing individu yaitu benar-benar berdasarkan
beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang tersedia.2 Terkait
pembagian kerja ini, PT Indosat Ooredoo telah membagi pekerjaan sesuai dengan
kemampuannya masing-masing. Berdasarkan pada struktur organisasi PT Indosat
Ooredoo yang tercantum dalam Laporan Tahunan 2014, struktur organisasi di bawah
Pak Alexander Rusli sebagai Direktur Utama & Chief Executive Officer
terdapat Direktur & Chief beserta grup nya masing - masing. Dibawah ini
merupakan struktur organisasi PT Indosat Ooredoo pada Tahun 2014 yang diperoleh
dari Laporan Tahunan 2014 PT Indosat Ooredoo. 4
Direktur
Utama
|
Direktur
& Chief
|
Group
|
Direktur Utama & Chief Executive
Officer
(ALEXANDER RUSLI)
|
Chief
Marketing Officer (Loong Tuck Weng)
|
Group
Product & Segment Management
|
Group
Data & Value Added Services
|
||
Group
Marketing Communications
|
||
Group
CRM & Customer Experience
|
||
Group
Business Intelligence
|
||
Direktur
Independen & Chief Sales & Distribution Officer
(Joy
Wahjudi)
|
Group
Channel Management
|
|
Head of
Jabotabek
|
||
Head of
Central & West Java
|
||
Head of
East Java & Bali Nusra
|
||
Head of
Sumatera
|
||
Head of
Kalimantan & Sumapa
|
||
Direktur
& Chief Wholesale & Enterprise Officer
|
Group
Enterprise
|
|
Group
Wholesale & Interconnection
|
||
Group
Customer Operations
|
||
Direktur
& Chief Technology Officer
(John
Martin Thompson)
|
Chief
Information Officer
|
|
Group
CTO Office
|
||
Group
Network Engineering & Optimization
|
||
Group
Network Deployment
|
||
Group
Network Operations
|
||
Group
Operation Demand
|
||
Group
Tower Management
|
||
Direktur
& Chief Financial Officer
(Curt
Stefan Carlsson)
|
Group
Finance Business Partner
|
|
Group
Revenue Management & Assurance
|
||
Group
Investor Relations & Corporate Secretary
|
||
Group
Sourcing
|
||
Group
Risk Management & ICFR
|
||
Group
Finance Shared Services
|
||
Group
Asset Management
|
||
Chief
Human Resources Officer
(Ripy
R.H. Mangkoesoebroto)
|
Group
HRBP Commercial & Technology
|
|
Group
HRBP Subsidiary, Digital & Enterprise
|
||
Group
Talent Management
|
||
Group HR
Shared Services
|
||
Chief
Corporate Services Officer
(Indar
Atmanto)
|
Group
Corporate Communications
|
|
Group
Government Relations
|
||
Group
Facilities Management Services
|
||
Chief
Strategy & Planning Officer (Prashant Gokarn)
|
Group
Corporate Planning & Analysis
|
|
Chief
Digital Services Officer
|
Group
Digital Business & CommercialDevelopment
|
|
Group
Mobile Financial Services
|
||
Group
Customer Experience Project
|
||
Group
Internal Audit
|
||
Group
Legal
|
Bagian marketing berbeda
grup dengan bagian Teknologi, begitu hal nya dengan bagian Sales dan Audit,
sehingga Struktur Organisasi PT Indosat Ooredoo dalam pembagian kerja PT
Indosat Ooredoo sesuai dengan kemampuannya masing – masing.
5. Rasionalitas
wewenang dan tanggung jawab
Antara wewenang dan tanggung
jawab harus terjadi keseimbangan, jangan sampai wewenang lebih besar atau
sebaliknya. PT Indosat Ooredoo selain memiliki Dewan Direksi & Chief,
perusahaan tersebut memiliki Dewan Komisaris.2 Tanggung jawab Dewan Komisaris adalah
mengawasi dan memantau jalannya kepengurusan Perusahaan, dan melapor kepada
Pemegang Saham di Rapat Umum. Dewan Komisaris bukan seorang pejabat eksekutif Indosat,
berbeda dengan jajaran Dewan Direksi yang merupakan pejabat eksekutif nya.
Dewan Direksi memiliki tanggung jawab dalam memimpin dan mengurus Perusahaan untuk
kepentingan Perusahaan dan sejalan dengan tujuan Perusahaan. Sebagaimana dapat
kita lihat pada Struktur Tata Kelola Dewan Komisaris & Dewan Direksi.
Gambar 2 Struktur Tata Kelola Dewan Komisaris &
Dewan Direksi 4
6. Prosedur kerja yang
praktis
Untuk menegaskan bahwa
O&M merupakan kegiatan praktis, maka target efektif dan ekonomis,
pelaksanaan kerja dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang
memuaskan haruslah merupakan kegiatan-kegiatan operasional yang dapat
dilaksanakan dengan lancar dan tidak hanya berhenti sebagai konsep-konsep
teoritis di atas kertas saja O&M menunjukan kegiatan ilmiah dan praktis
yang urutan tahap demi tahap mencerminkan asal pekerjaan, kemana akan
diteruskan dan kapan selesainya.2
PT Indosat Ooredoo dinilai
telah praktis dalam melaksanakan perosedur kerja, karena hasil kinerja PT
Indosat Ooredoo yang diawali dengan gerak perlahan, Indosat mulai melihat
momentum pada tahun 2014 seiring selesainya sebagian besar program modernisasi
jaringan yang telah dimulai sejak tahun 2013. Program ini, yang bertujuan
mengganti dan memodernisasi aset jaringan yang ada, menjadi landasan utama
program Indosat untuk bersaing. Pada paruh pertama tahun 2014 sebagian
pencapaian tertunda, karena kualitas dari jaringan baru yang belum selesai. Hal
ini menyebabkan pelanggan berkurang, tetapi hasil yang dicapai pada paruh kedua
tahun 2014 membuktikan asumsi kami. Terjadi percepatan pertumbuhan pendapatan
seiring peningkatan yang dialami pelanggan. 4
Berkaca pada keenam syarat – syarat
tercapainya efisiensi, yang menjadi sorotan adalah kerugian yang selalu di
derita PT Indosat Ooredoo dalam tiga tahun belakangan ini, maka melakukan
transformasi PT Indosat Tbk menjadi PT Indosat Ooredoo dinilai menjadi langkah
yang paling jitu untuk menaikan performa dan mendongkrak PT Indosat Ooredoo
dalam mewujudkan mimpinya menjadi perusahaan telekomunikasi No.1 untuk 3 tahun
kedepan. Sebagaimana dikatakan Pak Alexander Rusli dalam acara peluncuran
identitas barunya di Kantor Pusat PT Indosat, Jakarta, Kamis (19/11/2015),
"Dalam tiga tahun kami akan jadi operator digital nomor satu. Kami ingin menjadi nomor satu pendapatan digital, nomor satu merek
digital, dan nomor satu pilihan digital
bagi pelanggan,". 6
Penambahan nama Ooredoo tersebut,
menjadikan identitas PT Indosat Ooredoo semakin jelas sebagai bagian dari Ooredoo
Group yang kantor pusatnya berada di Qatar. Sehingga selain meramaikan
persaingan operator telekomunikasi di negri ini, PT Indosat Ooredoo bisa ikut
meramaikan juga persaingan operator telekomunikasi di kancah global. Oleh
karena itu, bisa mendongkrak keuangan mereka dalam menghasilkan keuntungan yang
positive.
1
Ditjen PPI , “Perkembangan Jumlah BTS”, [Internet], [diakses 28/1/2016], http://statistik.kominfo.go.id/site/searchKonten?iddoc=1351
2
Materi Kuliah TOU 2 MINGGU_2, “Efisiensi”
3
Merlinda Riska, “Target bisnis Indosat kalem saja”, [Internet], [diakses
28/1/2016], http://industri.kontan.co.id/news/target-bisnis-indosat-kalem-saja
4
PT Indosat Ooredoo, “Laporan Tahunan”, [Internet], [diakses 25/01/2016], http://indosatooredoo.com/id/investor-relation/informasi-keuangan/laporan-tahunan
5
PT Indosat Ooredoo, “Laporan Keuangan”, [Internet], [diakses 25/01/2016], http://indosatooredoo.com/id/investor-relation/informasi-keuangan/laporan-keuangan
6 Achmad
Rouzni Noor II, “Target 3 Tahun Indosat Ooredoo: Operator Digital No.1”,
[Internet], [diakses 28/01/2016], http://inet.detik.com/read/2015/11/19/162456/3075585/328/target-3-tahun-indosat-ooredoo-operator-digital-no1